Krejengan - Lora Bergerak untuk Perubahan (LBP) Krejengan mendesak agar pengerukan di bendungan Topi yang terletak di Desa Jurang Jeru, Kecamatan Gading segera ditindaklanjuti. Hal ini terjadi karena dampak bencana banjir yang terjadi beberapa hari lalu.
Bencana banjir tersebut menyebabkan banyak material bebatuan dan tanah menimbun badan sungai, sehingga mengganggu aliran air. Akibatnya, aliran air yang mengalir ke sawah menjadi kecil, yang berpotensi mengganggu proses hilirisasi air di pesawahan.
"Jika tidak segera ditindaklanjuti, maka akan berpotensi terhadap gagalnya panen dan konflik sosial sesama petani," ujar perwakilan LBP Krejengan.
LBP Krejengan berharap agar dinas terkait segera menindaklanjuti pengerukan bendungan tersebut supaya aliran air mengalir baik dan cukup sampai ke paling hilir. Sehingga keinginan petani tercapai panen melimpah dan konflik sosial dapat dihindari.
"Kita berharap segera ditindak lanjuti untuk kepentingan rakyat. Ketahanan pangan akan gagal kalau pemerintah tidak responsif menangani masalah-masalah yang ada," pungkasnya.
Sebelumnya, perwakilan LBP Krejengan bersama petani sudah mendatangi langsung bendungan Topi pada Selasa, (18/02). Tidak hanya itu, mereka juga sudah menghubungi Koordinator Juru yang ada di wilayah aliran bendungan Topi, Agus Salim.
Perlu diketahui, bendungan Topi ini mengairi beberapa desa di wilayah Kecamatan Krejengan dan kecamatan lainnya diantaranya desa Opo-opo, Jatiurip, Kamalkuning, Patemon, Temenggungan. Sementara di Kecamatan Pajarakan mengalir ke desa Kregenan, Sukomulyo, Penambangan, dan sekitarnya.


0 Komentar